Whatsapp

Apa yang menyebabkan TDS Tinggi? Mineral dan Ion Terlarut

jual resin kation, jual resin kation anion, jual resin anion kation, jual resin anion kation di surabaya, jual resin anion kation jakarta jual resin kation bandung, harga resin kation anion, harga resin penukar ion, harga resin per karung, harga resin penukar ion per liter, jual resin kation amberlite ir 120, jual resin kation 108, jual resin amberlite ir 120, jual resin dowex surabaya, jual resin kation dowex, jual cation exchange resin dowex

Apa yang Menyebabkan TDS Tinggi? Mineral dan Ion Terlarut

Total Dissolved Solids (TDS) merupakan ukuran dari semua zat padat terlarut yang ada dalam air. TDS mencakup berbagai jenis mineral, garam, ion, dan senyawa organik yang larut dalam air. Kadar TDS yang tinggi dalam air dapat berdampak signifikan terhadap kualitas air, kesehatan manusia, dan performa sistem pengolahan air. Faktor utama yang menyebabkan TDS tinggi dalam air adalah keberadaan mineral dan ion terlarut. Artikel ini akan membahas secara rinci apa saja yang menyebabkan TDS tinggi dan bagaimana mineral serta ion terlarut berkontribusi terhadap peningkatan TDS.

Pengertian TDS dan Pentingnya Pengukuran TDS

TDS diukur dalam satuan miligram per liter (mg/L) atau bagian per juta (ppm). Pengukuran TDS penting karena memberikan gambaran umum tentang kualitas air. Air dengan TDS tinggi dapat memiliki rasa yang tidak enak, berbau, dan bahkan dapat membahayakan kesehatan jika digunakan. Selain itu, TDS tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan rumah tangga seperti pipa, mesin cuci, dan pemanas air karena penumpukan endapan mineral.

Mineral Penyebab TDS Tinggi

Salah satu penyebab utama TDS tinggi adalah keberadaan mineral terlarut dalam air. Beberapa mineral yang paling umum ditemukan dalam air adalah kalsium, magnesium, natrium, dan kalium. Kalsium dan magnesium biasanya berasal dari pelarutan batuan kapur dan dolomit, sedangkan natrium dan kalium bisa berasal dari tanah atau polusi industri. Kehadiran mineral-mineral ini dalam air dapat meningkatkan nilai TDS secara signifikan.

Kalsium dan Magnesium

Kalsium dan magnesium adalah dua ion yang sering menyebabkan kekerasan air. Air dengan kandungan kalsium dan magnesium tinggi dikenal sebagai air keras. Selain menyebabkan TDS tinggi, air keras juga dapat mengurangi efektivitas sabun dan deterjen, serta menyebabkan penumpukan kerak pada pipa dan peralatan pemanas air. Kalsium biasanya masuk ke dalam air melalui pelarutan batuan kapur, sementara magnesium berasal dari berbagai jenis batuan dan mineral di tanah.

Natrium dan Kalium

Natrium dan kalium adalah mineral yang larut dalam air dan sering ditemukan dalam air tanah dan air permukaan. Natrium sering berasal dari garam alami atau dari kegiatan manusia seperti penggunaan garam jalanan, pembuangan limbah industri, dan aplikasi pupuk. Kalium, meskipun tidak seumum natrium, juga dapat berkontribusi terhadap TDS tinggi, terutama di daerah pertanian yang menggunakan pupuk berbasis kalium. Keduanya dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan TDS dalam air.

Ion Terlarut Penyebab TDS Tinggi

Selain mineral, berbagai ion terlarut juga berperan penting dalam meningkatkan TDS air. Ion-ion ini termasuk bikarbonat, sulfat, klorida, dan nitrat. Setiap ion memiliki sumber dan mekanisme masuk yang berbeda ke dalam air, namun semuanya dapat meningkatkan nilai TDS.

Bikarbonat dan Sulfat

Bikarbonat adalah ion yang umum ditemukan dalam air alami dan biasanya berasal dari karbon dioksida yang larut dalam air dan bereaksi dengan mineral. Ion ini sering terlibat dalam keseimbangan pH air. Sulfat, di sisi lain, dapat berasal dari pelarutan mineral sulfat, polusi industri, dan penggunaan pupuk. Kehadiran sulfat dalam air tidak hanya meningkatkan TDS tetapi juga dapat memberikan rasa pahit pada air.

Klorida dan Nitrat

Klorida biasanya berasal dari garam yang larut dalam air dan dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk garam jalan, air laut yang merembes ke dalam air tanah, dan limbah industri. Nitrat, yang sering ditemukan dalam air tanah di daerah pertanian, biasanya berasal dari pupuk nitrogen dan limbah hewan. Kedua ion ini berkontribusi signifikan terhadap TDS tinggi dan dapat memiliki efek merugikan terhadap kesehatan manusia dan ekosistem air.

Dampak TDS Tinggi dan Cara Pengendaliannya

TDS tinggi dapat memiliki berbagai dampak negatif, termasuk risiko kesehatan seperti gangguan ginjal dan penyakit jantung, serta masalah teknis seperti kerusakan peralatan dan efisiensi pengolahan air yang menurun. Untuk mengendalikan TDS tinggi, berbagai metode pengolahan air dapat digunakan, termasuk penyaringan, reverse osmosis, dan demineralisasi. Memahami sumber dan jenis mineral serta ion terlarut dalam air adalah langkah pertama yang penting dalam mengelola TDS dan memastikan kualitas air yang baik.

jual resin kation, jual resin kation anion, jual resin anion kation, jual resin anion kation di surabaya, jual resin anion kation jakarta jual resin kation bandung, harga resin kation anion, harga resin penukar ion, harga resin per karung, harga resin penukar ion per liter, jual resin kation amberlite ir 120, jual resin kation 108, jual resin amberlite ir 120, jual resin dowex surabaya, jual resin kation dowex, jual cation exchange resin dowex

Apakah TDS Mempengaruhi pH? Menelusuri Hubungan Tidak Langsung Antara TDS dan pH

Total Dissolved Solids (TDS) dan pH adalah dua parameter penting dalam menentukan kualitas air. TDS mengukur jumlah total zat padat terlarut dalam air, termasuk mineral, garam, dan ion. Sementara itu, pH mengukur tingkat keasaman atau kebasaan air. Meskipun keduanya adalah parameter yang berbeda, sering kali muncul pertanyaan apakah TDS mempengaruhi pH. Secara langsung, tidak ada hubungan langsung antara TDS dan pH. Namun, mineral tertentu yang berkontribusi pada nilai TDS, seperti kapur yang terlarut, bisa mempengaruhi pH karena sifat kapurnya. Artikel ini akan membahas hubungan tidak langsung antara TDS dan pH serta bagaimana mineral terlarut dapat mempengaruhi pH air.

Memahami TDS dan pH

TDS adalah ukuran dari semua zat padat yang terlarut dalam air dan dinyatakan dalam miligram per liter (mg/L) atau bagian per juta (ppm). Komponen utama TDS termasuk garam anorganik (seperti natrium, kalium, kalsium, dan magnesium) dan sejumlah kecil zat organik. TDS memberikan gambaran umum tentang kualitas air, di mana nilai TDS yang tinggi sering kali menunjukkan adanya polutan atau kontaminan dalam air.

pH, di sisi lain, adalah ukuran konsentrasi ion hidrogen dalam air dan dinyatakan dalam skala logaritmik dari 0 hingga 14. Air dengan pH 7 dianggap netral, pH di bawah 7 adalah asam, dan pH di atas 7 adalah basa atau alkali. pH air penting untuk kesehatan manusia, kehidupan akuatik, dan berbagai aplikasi industri.

Hubungan Tidak Langsung Antara TDS dan pH

Sementara TDS dan pH adalah parameter yang terpisah, ada beberapa keadaan di mana TDS dapat mempengaruhi pH secara tidak langsung. Ini terutama terjadi ketika mineral tertentu yang berkontribusi pada TDS juga memiliki sifat yang dapat mempengaruhi pH air. Sebagai contoh, kapur (kalsium karbonat) yang terlarut dalam air dapat menaikkan nilai pH karena sifat basa kapurnya. Namun, penting untuk dicatat bahwa TDS tinggi tidak selalu berarti pH tinggi atau sebaliknya.

Kalsium Karbonat dan pH

Kalsium karbonat adalah salah satu mineral yang paling umum ditemukan dalam air dan merupakan kontributor signifikan terhadap TDS. Ketika kalsium karbonat larut dalam air, ia berdisosiasi menjadi ion kalsium (Ca2+) dan ion bikarbonat (HCO3-). Ion bikarbonat ini dapat bereaksi dengan ion hidrogen dalam air, mengurangi konsentrasi ion hidrogen dan, dengan demikian, meningkatkan pH air. Ini adalah salah satu contoh bagaimana mineral terlarut yang berkontribusi pada TDS juga dapat mempengaruhi pH air.

Pengaruh Mineral Lain

Selain kalsium karbonat, ada mineral lain yang dapat mempengaruhi pH air. Misalnya, magnesium karbonat juga dapat menaikkan pH karena sifat basanya. Sebaliknya, beberapa garam seperti natrium klorida (garam meja) yang juga berkontribusi pada TDS, tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pH air. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua komponen TDS mempengaruhi pH, dan efeknya sangat bergantung pada jenis mineral atau garam yang terlarut dalam air.

Faktor Lain yang Mempengaruhi pH

Selain TDS dan mineral terlarut, ada banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi pH air. Ini termasuk adanya asam atau basa kuat, aktivitas biologis (seperti dekomposisi bahan organik), dan proses industri atau pertanian yang mungkin melepaskan zat-zat yang dapat mengubah pH air. Oleh karena itu, untuk memahami pH air secara komprehensif, penting untuk mempertimbangkan semua faktor ini selain hanya melihat nilai TDS.


jual resin kation, jual resin kation anion, jual resin anion kation, jual resin anion kation di surabaya, jual resin anion kation jakarta jual resin kation bandung, harga resin kation anion, harga resin penukar ion, harga resin per karung, harga resin penukar ion per liter, jual resin kation amberlite ir 120, jual resin kation 108, jual resin amberlite ir 120, jual resin dowex surabaya, jual resin kation dowex, jual cation exchange resin dowex

Pengaruh Penurunan TDS terhadap Nilai pH Air

Dalam proses pengolahan air, Total Dissolved Solids (TDS) dan pH adalah dua parameter penting yang sering diawasi. TDS mengukur jumlah zat padat terlarut dalam air, termasuk mineral, garam, dan ion, sementara pH mengukur keasaman atau kebasaan air. Ketika Anda melakukan pengolahan untuk menurunkan TDS, ada kemungkinan bahwa nilai pH air yang diolah juga akan turun. Hal ini disebabkan oleh pengurangan mineral yang berkontribusi pada alkalinitas air. Artikel ini akan membahas bagaimana penurunan TDS dapat mempengaruhi pH air dan mengapa hal ini terjadi.

Pentingnya TDS dan pH dalam Pengolahan Air

TDS adalah indikator kualitas air yang penting karena mencerminkan jumlah zat padat terlarut yang ada dalam air. Zat padat terlarut ini dapat berasal dari sumber alami seperti pelapukan batuan dan juga dari aktivitas manusia seperti pembuangan limbah industri dan penggunaan pupuk. TDS yang tinggi dalam air bisa mempengaruhi rasa, bau.

pH adalah ukuran konsentrasi ion hidrogen dalam air dan sangat penting untuk menentukan keasaman atau kebasaan air. pH mempengaruhi banyak aspek, termasuk reaktivitas kimia, ketersediaan nutrisi, dan kesehatan makhluk hidup yang bergantung pada air tersebut. Oleh karena itu, menjaga pH dalam rentang yang sesuai adalah hal yang sangat penting dalam pengolahan air.

Proses Penurunan TDS

Ada beberapa metode untuk menurunkan TDS dalam air, termasuk reverse osmosis, demineralisasi, dan penyaringan menggunakan bahan-bahan tertentu. Metode-metode ini bekerja dengan cara menghilangkan zat padat terlarut dari air, termasuk mineral-mineral yang dapat berpengaruh pada pH air. Sebagai contoh, reverse osmosis menggunakan membran semipermeabel untuk menghilangkan ion-ion dan molekul besar dari air, secara efektif menurunkan TDS.

Reverse Osmosis dan pH

Reverse osmosis (RO) adalah salah satu metode yang paling efektif untuk menurunkan TDS. Dalam proses ini, air dialirkan melalui membran yang sangat halus yang menyaring sebagian besar zat terlarut. Selain mengurangi TDS, proses ini juga dapat menghilangkan mineral yang berkontribusi pada alkalinitas air, seperti kalsium dan magnesium. Akibatnya, air hasil olahan RO sering kali memiliki pH yang lebih rendah karena berkurangnya mineral yang bersifat basa.

Demineralisasi dan pH

Demineralisasi adalah proses pengolahan air yang menghilangkan hampir semua ion terlarut dari air. Proses ini sering menggunakan resin penukar ion untuk menghilangkan kation dan anion dari air. Seperti halnya dengan reverse osmosis, demineralisasi dapat mengurangi jumlah mineral basa dalam air, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penurunan pH. Air demineralisasi sering kali memiliki pH yang mendekati netral atau bahkan sedikit asam, tergantung pada komposisi awal air.

Pengaruh Penurunan TDS terhadap pH

Ketika Anda menurunkan TDS dalam air, mineral-mineral yang berkontribusi pada alkalinitas juga akan berkurang. Misalnya, kalsium dan magnesium, dua mineral yang sering ditemukan dalam air dengan TDS tinggi, memiliki sifat basa yang dapat meningkatkan pH air. Jika mineral-mineral ini dihilangkan selama proses penurunan TDS, air akan kehilangan sebagian dari alkalinitasnya, yang dapat menyebabkan penurunan pH.

Namun, penting untuk dicatat bahwa penurunan TDS tidak selalu berarti penurunan pH. Efek ini sangat bergantung pada komposisi kimia air awal dan metode pengolahan yang digunakan. Dalam beberapa kasus, penurunan TDS dapat menyebabkan air menjadi lebih asam, sementara dalam kasus lain, perubahan pH mungkin tidak signifikan.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Perubahan pH

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan pH saat TDS diturunkan meliputi:

  1. Komposisi Mineral Awal: Jika air awal memiliki konsentrasi tinggi mineral basa seperti kalsium dan magnesium, penurunan TDS cenderung menyebabkan penurunan pH yang lebih besar.
  2. Metode Pengolahan: Berbagai metode pengolahan air memiliki efek yang berbeda terhadap pH. Misalnya, reverse osmosis mungkin memiliki efek yang lebih besar pada pH dibandingkan dengan metode penyaringan sederhana.
  3. Sumber Air: Sumber air yang berbeda memiliki komposisi kimia yang berbeda, yang akan mempengaruhi bagaimana pH berubah saat TDS diturunkan.


jual resin kation, jual resin kation anion, jual resin anion kation, jual resin anion kation di surabaya, jual resin anion kation jakarta jual resin kation bandung, harga resin kation anion, harga resin penukar ion, harga resin per karung, harga resin penukar ion per liter, jual resin kation amberlite ir 120, jual resin kation 108, jual resin amberlite ir 120, jual resin dowex surabaya, jual resin kation dowex, jual cation exchange resin dowex

Industri AMDK Harus Memastikan Nilai TDS Air Minum dalam Rentang Netral agar Layak Minum

Industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan kualitas air yang mereka produksi. Salah satu parameter penting yang harus diperhatikan adalah Total Dissolved Solids (TDS). TDS adalah ukuran dari jumlah total zat padat terlarut dalam air, termasuk mineral, garam, dan ion. Nilai TDS yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mempengaruhi kualitas air, baik dari segi rasa, kesehatan, maupun keselamatan konsumen. Oleh karena itu, industri AMDK harus memastikan bahwa nilai TDS air berada dalam rentang yang netral agar layak untuk digunakan.

Pentingnya TDS dalam Kualitas Air

TDS memberikan gambaran umum tentang kualitas air. Nilai TDS yang ideal untuk air biasanya berkisar antara 50 hingga 150 mg/L, meskipun standar ini dapat sedikit berbeda tergantung pada regulasi setempat dan preferensi konsumen. Air dengan nilai TDS yang terlalu rendah bisa terasa hambar karena kurangnya mineral, sementara air dengan nilai TDS yang terlalu tinggi bisa memiliki rasa yang tidak enak dan bahkan berbahaya bagi kesehatan jika mengandung kontaminan.

Regulasi TDS dalam Industri AMDK

Regulasi mengenai TDS untuk air dalam kemasan diatur oleh berbagai badan pengawas kesehatan di seluruh dunia. Misalnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia menetapkan standar untuk memastikan bahwa air dalam kemasan aman untuk digunakan. Nilai TDS yang disarankan oleh berbagai badan pengawas biasanya tidak melebihi 500 mg/L untuk memastikan air tetap dalam kualitas yang baik.

Dampak TDS Terhadap Kesehatan

Nilai TDS yang terlalu tinggi dalam air dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Beberapa mineral yang terkandung dalam TDS tinggi, seperti natrium, kalium, kalsium, dan magnesium, sebenarnya diperlukan oleh tubuh dalam jumlah tertentu. Namun, jika konsentrasi mineral ini terlalu tinggi, mereka dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti hipertensi, gangguan ginjal, dan masalah pencernaan.

Mineral yang Diperlukan dalam Air

Beberapa mineral dalam TDS yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil antara lain kalsium, magnesium, dan kalium. Kalsium penting untuk kesehatan tulang dan gigi, magnesium berperan dalam fungsi otot dan saraf, serta kalium penting untuk fungsi jantung dan keseimbangan cairan tubuh. Oleh karena itu, meskipun nilai TDS harus dijaga dalam batas yang aman, keberadaan beberapa mineral ini dalam jumlah yang tepat sangat penting.

Kontaminan yang Berbahaya

Di sisi lain, kontaminan seperti senyawa organik beracun (misalnya pestisida) dapat ditemukan dalam air dengan nilai TDS tinggi. Kontaminan ini dapat menyebabkan efek kesehatan yang serius, termasuk keracunan akut, kerusakan organ, dan kanker. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa TDS dalam air tidak hanya berada dalam rentang yang aman tetapi juga bebas dari kontaminan berbahaya.

Metode untuk Mengontrol TDS dalam Air

Industri AMDK menggunakan berbagai metode untuk mengontrol nilai TDS dalam air. Beberapa metode umum termasuk penyaringan, reverse osmosis, dan demineralisasi. Penyaringan dapat menghilangkan partikel besar dan beberapa kontaminan, sementara reverse osmosis dan demineralisasi lebih efektif dalam menghilangkan mineral dan ion terlarut. Selain itu, penambahan mineral dalam jumlah terkendali juga dilakukan untuk memastikan air memiliki kandungan mineral yang seimbang.

Penyaringan

Penyaringan adalah metode yang paling dasar dalam pengolahan air. Metode ini menggunakan filter untuk menghilangkan partikel besar dan beberapa kontaminan dari air. Penyaringan mekanis, seperti penggunaan saringan pasir atau karbon aktif, dapat mengurangi nilai TDS hingga tingkat tertentu, namun tidak seefektif metode lain dalam menghilangkan ion terlarut.

Reverse Osmosis dan Demineralisasi

Reverse osmosis (RO) dan demineralisasi adalah metode yang lebih canggih dan efektif dalam mengontrol TDS. RO menggunakan membran semipermeabel untuk menghilangkan hingga 99% zat terlarut dari air. Demineralisasi menggunakan resin penukar ion untuk menghilangkan kation dan anion dari air. Kedua metode ini dapat menghasilkan air dengan nilai TDS yang sangat rendah, dan sering digunakan dalam industri AMDK.


jual resin kation, jual resin kation anion, jual resin anion kation, jual resin anion kation di surabaya, jual resin anion kation jakarta jual resin kation bandung, harga resin kation anion, harga resin penukar ion, harga resin per karung, harga resin penukar ion per liter, jual resin kation amberlite ir 120, jual resin kation 108, jual resin amberlite ir 120, jual resin dowex surabaya, jual resin kation dowex, jual cation exchange resin dowex

Menurunkan TDS Air Baku dengan Resin Kation Anion dari Ady Water

Proses pengolahan air untuk menurunkan Total Dissolved Solids (TDS) sangat penting dalam berbagai aplikasi industri dan komersial. TDS mengukur jumlah total zat padat terlarut dalam air, termasuk mineral, garam, dan ion. Untuk mengurangi nilai TDS dalam air baku, salah satu metode yang efektif adalah menggunakan resin kation anion yang tersedia dari Ady Water. Resin ini bekerja dengan mengikat ion-ion yang terlarut dalam air, membantu menghasilkan air yang lebih bersih dan lebih sesuai dengan kebutuhan spesifik penggunaannya.

Penggunaan Resin Kation Anion dalam Pengolahan Air

Resin kation anion adalah salah satu jenis resin penukar ion yang digunakan dalam proses pengolahan air. Resin ini memiliki kemampuan untuk menyerap ion-ion tertentu dari air baku, tergantung pada komposisi kimianya. Dalam konteks menurunkan TDS, resin kation anion dapat mengikat ion kation (positif) dan anion (negatif) yang berkontribusi pada nilai TDS. Ini termasuk ion-ion seperti natrium (Na+), klorida (Cl-), kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+), yang umumnya ditemukan dalam air baku dengan nilai TDS yang tinggi.

Proses Kerja Resin Kation Anion

Resin kation anion bekerja dengan cara pertukaran ion, di mana ion-ion yang terlarut dalam air baku digantikan oleh ion-ion yang dilepaskan oleh resin. Resin ini terdiri dari butiran kecil dengan permukaan yang sangat besar, yang dirancang untuk menangkap ion-ion dalam jumlah yang signifikan. Saat air baku mengalir melalui resin, ion-ion yang bermuatan positif akan melepaskan kation dari resin dan menggantinya dengan ion anion, begitu juga sebaliknya untuk ion bermuatan negatif. Akibatnya, konsentrasi ion-ion yang menyebabkan TDS dalam air baku dapat berkurang secara signifikan.

Keunggulan Menggunakan Resin Kation Anion dari Ady Water

Ady Water menawarkan berbagai jenis resin kation anion yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengolahan air Anda. Beberapa keunggulan menggunakan resin kation anion dari Ady Water termasuk:

  1. Efisiensi Penurunan TDS: Resin kation anion dari Ady Water dirancang untuk memberikan efisiensi maksimal dalam menurunkan nilai TDS dalam air baku. Dengan memilih resin yang sesuai dengan komposisi kimia air baku Anda, Anda dapat mencapai hasil pengolahan yang optimal.
  2. Dukungan Teknis: Ady Water menyediakan dukungan teknis yang komprehensif untuk membantu dalam pemilihan resin yang tepat, instalasi, dan pemeliharaan. Tim teknis mereka siap membantu untuk memastikan bahwa penggunaan resin kation anion berjalan dengan lancar dan efektif.

Implementasi Resin Kation Anion dalam Pengolahan Air

Implementasi resin kation anion dari Ady Water dalam sistem pengolahan air dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

  1. Pemilihan Resin yang Tepat: Identifikasi komposisi kimia air baku Anda dan konsultasikan dengan tim Ady Water untuk memilih jenis resin yang sesuai dengan kebutuhan pengolahan TDS.
  2. Instalasi: Instalasikan sistem resin kation anion sesuai dengan panduan dari Ady Water atau dengan bantuan teknisi mereka untuk memastikan pengoperasian yang efektif.
  3. Pemantauan dan Pemeliharaan: Monitor kinerja resin secara teratur dan lakukan pemeliharaan rutin untuk memastikan keefektifan pengolahan air tetap optimal.

Dengan menggunakan resin kation anion dari Ady Water, Anda dapat memastikan bahwa air baku Anda diproses dengan efisien dan efektif untuk menurunkan nilai TDS, menghasilkan air yang lebih bersih dan lebih sesuai dengan standar kualitas yang diinginkan.


Ady Water, supplier produk: [Resin Kation Anion]

Jangan lewatkan kesempatan untuk memastikan kebutuhan rumah tangga atau industri Anda terpenuhi melalui produk-produk berkualitas dari Ady Water.

Hubungi kami di:

  • Kontak WA sales: [0821 2742 4060]
  • Email: adywater@gmail.com

Produk Ady Water meliputi

  • Pasir Silika / Pasir Kuarsa
  • Karbon Aktif / Arang Aktif
  • Pasir Aktif
  • Pasir MGS
  • Pasir Zeolit
  • Pasir Antrasit
  • Pasir Garnet
  • Tawas
  • PAC
  • Tabung Filter Air
  • Lampu UV Sterilisasi Air
  • Ozone Generator
  • Molecular Sieve dan Carbon Molecular Sieve
  • Activated Alumina
  • Katalis Desulfurisasi
  • Ceramic Ball

Dan jika Bapak Ibu ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk Ady Water, silahkan cek katalog kami di link berikut ini.

Catalog

Tags :

bm

Ady Water

ADY WATER

Konsultasi Gratis dengan para sales kami untuk menemukan solusi yang paling tepat untuk kebutuhan Bapak Ibu

  • Ady Water
  • Jalan Mande Raya No. 26, RT/RW 01/02 Cikadut-Cicaheum, Bandung 40194
  • Jalan Tanah Merdeka No. 80B, RT.15/RW.5 Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur 13830
  • Jalan Kemanggisan Pulo 1, No. 4, RT/RW 01/08, Kelurahan Pal Merah, Kecamatan Pal Merah, Jakarta Barat, 11480
  • Kupang Panjaan I No.18, DR. Soetomo, Kec. Tegalsari, Kota SBY, Jawa Timur 60264
  • 022 723 8019