Berapa TDS Air Limbah? Maksimum 2000 mg/L berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan RI NO.5 Tahun 2014
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan RI No. 5 Tahun 2014, Total Dissolved Solids (TDS) dalam air limbah memiliki batasan maksimum sebesar 2000 mg/L. TDS merujuk kepada jumlah total zat-zat terlarut yang terdapat dalam air limbah, termasuk mineral, garam, logam, dan senyawa organik terlarut. Pengukuran TDS penting karena dapat mengindikasikan tingkat polusi dan kualitas air limbah yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas manusia.
Pengertian Total Dissolved Solids (TDS)
Total Dissolved Solids (TDS) adalah parameter yang mengukur jumlah total zat terlarut yang terdapat dalam air limbah. Zat-zat terlarut ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti limbah industri, domestik, pertanian, dan komersial. Contoh zat terlarut yang umum termasuk klorida, sulfat, nitrat, magnesium, kalsium, serta senyawa organik.
Penyebab Tingginya TDS dalam Air Limbah
Limbah Industri: Proses industri sering kali menghasilkan limbah yang mengandung tingkat TDS tinggi, terutama dari proses kimia dan pengolahan logam.
Limbah Domestik: Aktivitas sehari-hari manusia seperti mencuci, memasak, dan menggunakan deterjen juga dapat meningkatkan konsentrasi TDS dalam air limbah domestik.
Limbah Pertanian: Pemakaian pupuk dan pestisida di lahan pertanian dapat menyebabkan peningkatan TDS dalam air limbah yang mengalir ke sungai atau saluran air.
Limbah Komersial: Bisnis seperti laundry, salon, dan pembersihan kimia juga berkontribusi pada konsentrasi TDS dalam air limbah komersial.
Dampak TDS Tinggi
TDS yang tinggi dalam air limbah dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Beberapa dampaknya meliputi:
Pencemaran Air: Konsentrasi tinggi TDS dapat menyebabkan pencemaran air, mengganggu kehidupan akuatik, dan merusak ekosistem perairan.
Kesehatan Manusia: Paparan terhadap TDS dalam air minm dapat berdampak buruk pada kesehatan, misal pada kulit manusia.
Kualitas Air: TDS yang tinggi juga dapat mempengaruhi rasa dan penampilan air, membuatnya kurang sesuai untuk penggunaan lainnya.
Dengan mengatur batas maksimum TDS sebesar 2000 mg/L, Peraturan Menteri Lingkungan RI No. 5 Tahun 2014 bertujuan untuk melindungi kualitas air limbah dan memastikan bahwa limbah yang dibuang ke lingkungan telah memenuhi standar yang ditetapkan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Nilai Total Dissolved Solids (TDS) dalam air limbah menjadi parameter penting, terutama dalam industri gula rafinasi dan industri lain yang belum memiliki baku mutu air limbah yang ditetapkan. Setiap industri memiliki karakteristik limbahnya sendiri, yang dapat bervariasi tergantung pada proses produksi dan jenis bahan baku yang digunakan.
Pentingnya Pengukuran TDS dalam Industri Gula Rafinasi
Industri gula rafinasi menghasilkan limbah yang mengandung berbagai zat terlarut, seperti garam-garam anorganik (misalnya natrium, kalsium, dan magnesium) serta senyawa organik kompleks yang berasal dari proses pengolahan tebu menjadi gula. Pengukuran TDS diperlukan untuk memonitor dan mengontrol kualitas air limbah yang dihasilkan selama proses produksi.
Variabilitas Parameter Air Limbah antar Industri
Tiap-tiap industri memiliki parameter air limbah yang berbeda-beda karena adanya perbedaan dalam proses produksi, bahan baku yang digunakan, dan teknologi pengolahan yang tersedia. Misalnya, industri gula rafinasi mungkin memiliki konsentrasi TDS yang tinggi karena penggunaan bahan kimia untuk proses pengolahan tebu menjadi gula. Di sisi lain, industri lain seperti tekstil atau farmasi dapat memiliki karakteristik limbah yang berbeda karena jenis bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi mereka.
Pengaruh Nilai TDS Tinggi pada Lingkungan
Pencemaran Lingkungan: Konsentrasi tinggi TDS dalam air limbah dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, terutama jika limbah tersebut dibuang langsung ke lingkungan tanpa pengolahan yang memadai.
Dampak Terhadap Ekosistem: Kehadiran zat-zat terlarut dalam konsentrasi tinggi dapat mengganggu ekosistem perairan, mengurangi keberagaman hayati, dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.
Kesehatan: Peningkatan konsentrasi TDS dalam air limbah juga dapat berdampak negatif pada kesehatan, terutama jika air limbah tersebut mencemari sumber air yang digunakan untuk penggunaan manusia.
Oleh karena itu, pengukuran dan pengelolaan TDS dalam air limbah menjadi krusial untuk memastikan bahwa limbah yang dihasilkan oleh setiap industri tidak hanya memenuhi standar yang ditetapkan, tetapi juga meminimalkan dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Dengan memahami perbedaan parameter air limbah antar industri, diharapkan dapat lebih mudah untuk merumuskan baku mutu air limbah yang sesuai dengan karakteristik masing-masing industri.
Industri sering kali menghadapi tantangan dalam mengelola kualitas air limbah yang dihasilkan selama proses produksi mereka. Salah satu metode yang umum digunakan untuk menurunkan Total Dissolved Solids (TDS) dalam air limbah adalah menggunakan resin penukar ion, khususnya resin kation dan anion, sebagai bagian dari proses Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Penggunaan Resin Kation dan Anion dalam Industri
Resin penukar ion adalah bahan yang memiliki kapasitas untuk menyerap dan mengikat ion-ion dalam larutan. Resin kation mampu menyerap ion positif seperti kalsium (Ca2+), magnesium (Mg2+), dan natrium (Na+), sementara resin anion menyerap ion negatif seperti klorida (Cl-) dan sulfat (SO42-). Penggunaan resin kation dan anion dalam IPAL membantu mengurangi konsentrasi zat-zat terlarut dalam air limbah, termasuk TDS.
Proses Pengolahan dengan Resin Kation dan Anion
Proses pengolahan air limbah dengan resin kation dan anion melibatkan beberapa tahapan, antara lain:
Persiapan dan Pemasangan Resin: Resin kation dan anion dipersiapkan dan dipasang dalam kolom atau tangki yang dirancang khusus. Resin tersebut memiliki struktur pori-pori yang memungkinkan pertukaran ion terjadi secara efektif.
Penyaringan Air Limbah: Air limbah yang mengandung ion-ion yang akan dihilangkan mengalir melalui kolom resin. Resin kation akan menyerap ion-ion positif, sedangkan resin anion akan menyerap ion-ion negatif, mengurangi konsentrasi TDS dalam air limbah.
Manfaat Penggunaan Resin Kation dan Anion
Penggunaan resin penukar ion dalam IPAL memiliki beberapa manfaat, antara lain:
Pengurangan TDS: Resin kation dan anion efektif dalam mengurangi konsentrasi TDS dalam air limbah, memenuhi standar yang ditetapkan untuk kualitas air limbah yang dibuang ke lingkungan.
Kualitas Air: Proses ini juga membantu kualitas air limbah dengan menghilangkan ion-ion yang dapat mengganggu lingkungan dan kesehatan manusia.
Ady Water menyediakan berbagai jenis resin penukar ion untuk kebutuhan industri, termasuk resin kation Amberlite IRC 120 Na dan pasangannya resin anion Amberlite IRA 420 Cl. Kedua jenis resin ini memiliki kapasitas pertukaran ion yang berbeda, dirancang untuk mengatasi berbagai macam aplikasi dalam pengolahan air dan limbah industri.
Resin Kation Amberlite IRC 120 Na
Amberlite IRC 120 Na adalah resin penukar ion kationik yang efektif dalam menyerap ion-ion positif seperti natrium (Na+), kalsium (Ca2+), magnesium (Mg2+), dan lainnya dari larutan air. Resin ini memiliki Total Exchange Capacity (kapasitas pertukaran total) sebesar 2.0 eq/L, yang menunjukkan kemampuannya untuk menghilangkan ion-ion tersebut dengan efisien.
Manfaat Resin Amberlite IRC 120 Na
Pengolahan Air Bersih: Digunakan dalam pengolahan air bersih untuk menghilangkan ion-ion yang dapat mengganggu kualitas air, seperti natrium dan kalsium.
Pemurnian Proses: Mendukung proses pemurnian air dan pengolahan dalam industri makanan, minuman, dan farmasi dengan mengurangi kandungan ion yang tidak diinginkan.
Resin Anion Amberlite IRA 420 Cl
Amberlite IRA 420 Cl adalah resin penukar ion anionik yang dirancang untuk menyerap ion-ion negatif seperti klorida (Cl-), sulfat (SO42-), dan lainnya dari larutan air. Resin ini memiliki Total Exchange Capacity sebesar 1.20 eq/L, yang cukup untuk mengatasi pencemaran air limbah dengan ion-ion anionik.
Keunggulan Resin Amberlite IRA 420 Cl
Pengolahan Air Limbah: Digunakan dalam sistem pengolahan air limbah untuk menghilangkan ion-ion anion yang berpotensi merusak lingkungan.
Ady Water menawarkan resin kation Amberlite IRC 120 Na dan resin anion Amberlite IRA 420 Cl dengan komitmen untuk menyediakan solusi yang efektif dalam pengelolaan air dan limbah industri. Dengan kombinasi kapasitas pertukaran yang tinggi dan aplikasi yang luas, resin ini menjadi pilihan yang ideal untuk memenuhi kebutuhan pengolahan air dan limbah di berbagai sektor industri.
Ady Water, supplier produk: [Resin Kation Anion]
Jangan lewatkan kesempatan untuk memastikan kebutuhan rumah tangga atau industri Anda terpenuhi melalui produk-produk berkualitas dari Ady Water.
Hubungi kami di:
- Kontak WA sales: [0821 2742 4060]
- Email: adywater@gmail.com
Produk Ady Water meliputi
- Pasir Silika / Pasir Kuarsa
- Karbon Aktif / Arang Aktif
- Pasir Aktif
- Pasir MGS
- Pasir Zeolit
- Pasir Antrasit
- Pasir Garnet
- Tawas
- PAC
- Tabung Filter Air
- Lampu UV Sterilisasi Air
- Ozone Generator
- Molecular Sieve dan Carbon Molecular Sieve
- Activated Alumina
- Katalis Desulfurisasi
- Ceramic Ball
Dan jika Bapak Ibu ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk Ady Water, silahkan cek katalog kami di link berikut ini.
Catalog
Tags : Pasir Silika
Ady Water
ADY WATER
Konsultasi Gratis dengan para sales kami untuk menemukan solusi yang paling tepat untuk kebutuhan Bapak Ibu
- Ady Water
- Jalan Mande Raya No. 26, RT/RW 01/02 Cikadut-Cicaheum, Bandung 40194
- Jalan Tanah Merdeka No. 80B, RT.15/RW.5 Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur 13830
- Jalan Kemanggisan Pulo 1, No. 4, RT/RW 01/08, Kelurahan Pal Merah, Kecamatan Pal Merah, Jakarta Barat, 11480
- Kupang Panjaan I No.18, DR. Soetomo, Kec. Tegalsari, Kota SBY, Jawa Timur 60264
- 022 723 8019