Penyebab Air Keruh: Kandungan Sedimen Tersuspensi dalam Air
Penyebab Air Keruh: Kandungan Sedimen Tersuspensi dalam Air
Air keruh sering menjadi masalah yang umum di berbagai sumber air, baik itu sungai, danau, maupun sumur. Salah satu penyebab utama air keruh adalah kandungan sedimen tersuspensi. Sedimen tersuspensi adalah partikel-partikel kecil yang terdispersi dalam air dan tidak mengendap dengan cepat. Partikel-partikel ini dapat berupa pasir, lumpur, tanah liat, atau bahan organik yang terbawa arus air. Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya kandungan sedimen tersuspensi dalam air sangat beragam, dan pemahaman mengenai hal ini penting untuk mengatasi masalah air keruh.
Aktivitas Manusia
Salah satu faktor utama penyebab meningkatnya sedimen tersuspensi dalam air adalah aktivitas manusia. Pertanian, pembangunan, dan deforestasi adalah beberapa contoh kegiatan manusia yang dapat meningkatkan erosi tanah dan mempercepat aliran sedimen ke dalam badan air. Pada daerah pertanian, penggunaan pupuk dan pestisida sering kali meningkatkan jumlah sedimen yang terlepas ke dalam air akibat erosi tanah yang tidak terkendali. Selain itu, konstruksi bangunan dan jalan raya juga dapat memperparah kondisi ini karena mengganggu struktur tanah dan meningkatkan aliran sedimen ke dalam sumber air.
Curah Hujan dan Banjir
Curah hujan yang tinggi dan banjir merupakan faktor alam yang secara signifikan dapat meningkatkan kandungan sedimen tersuspensi dalam air. Ketika hujan deras turun, air hujan membawa serta partikel-partikel tanah dan bahan organik yang ada di permukaan tanah. Proses ini disebut erosi permukaan. Pada saat terjadi banjir, aliran air yang deras mampu mengangkat sedimen dari dasar sungai atau danau, sehingga meningkatkan kadar sedimen tersuspensi dalam air. Oleh karena itu, musim hujan sering kali menjadi periode di mana kualitas air menurun akibat peningkatan sedimen tersuspensi.
Pengelolaan Lahan yang Tidak Tepat
Pengelolaan lahan yang tidak tepat juga berkontribusi terhadap tingginya kadar sedimen tersuspensi dalam air. Praktik pengolahan tanah yang tidak memperhatikan konservasi tanah, seperti pembakaran lahan, dapat menyebabkan hilangnya vegetasi penahan tanah. Vegetasi ini berfungsi untuk menahan erosi dan kestabilan tanah. Tanpa adanya vegetasi yang memadai, tanah lebih mudah tererosi dan terbawa ke dalam aliran air, sehingga meningkatkan kadar sedimen tersuspensi. Selain itu, penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuannya juga dapat memperparah masalah ini.
Aktivitas Industri
Aktivitas industri seperti penambangan, penggalian, dan proses industri lainnya dapat menyebabkan peningkatan sedimen tersuspensi dalam air. Pada kegiatan penambangan, misalnya, tanah dan batuan yang digali dan diolah sering kali menghasilkan partikel-partikel halus yang mudah terbawa air. Limbah industri yang dibuang tanpa pengolahan yang memadai juga dapat meningkatkan kadar sedimen tersuspensi dalam badan air. Oleh karena itu, pengelolaan limbah industri yang baik sangat penting untuk kualitas air.
Dampak Kandungan Sedimen Tersuspensi
Kandungan sedimen tersuspensi yang tinggi dalam air memiliki berbagai dampak negatif. Pertama, air keruh yang dihasilkan dapat mengurangi kualitas estetika air, membuatnya tidak menarik untuk dilihat dan digunakan. Kedua, air dengan kadar sedimen tinggi dapat merusak ekosistem perairan, karena sedimen dapat menutupi dasar sungai atau danau, mengganggu habitat organisme air. Selain itu, sedimen tersuspensi juga dapat menghalangi sinar matahari yang diperlukan oleh tumbuhan air untuk proses fotosintesis, sehingga mengganggu produktivitas ekosistem perairan.
Untuk mengatasi masalah ini, berbagai langkah dapat diambil, seperti penerapan praktik pertanian yang ramah lingkungan, pengelolaan lahan yang baik, dan pengendalian aktivitas industri. Dengan memahami penyebab dan dampak kandungan sedimen tersuspensi dalam air, diharapkan kita dapat mengambil tindakan yang tepat untuk kualitas air.
Mengapa Kekeruhan Dapat Menurunkan Kualitas Air?
Kekeruhan adalah kondisi di mana air menjadi tidak jernih karena adanya partikel-partikel tersuspensi yang mengapung di dalamnya. Kekeruhan dalam air merupakan indikator penting dari kualitas air, baik untuk keperluan rumah tangga, industri, maupun ekosistem perairan. Kekeruhan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti sedimen, bahan organik, mikroorganisme, dan polutan lainnya. Kekeruhan memiliki dampak signifikan terhadap kualitas air, salah satunya adalah menghambat masuknya cahaya ke dalam air. Kondisi ini menyebabkan tumbuhan air terhambat dalam proses fotosintesis sehingga menurunkan kadar oksigen terlarut (dissolved oxygen) dalam air.
Hambatan Masuknya Cahaya ke Dalam Air
Salah satu efek utama kekeruhan adalah menghalangi penetrasi cahaya matahari ke dalam air. Cahaya matahari sangat penting bagi tumbuhan air untuk melakukan fotosintesis, proses di mana tumbuhan menghasilkan energi dengan bantuan cahaya. Dalam kondisi air yang keruh, partikel-partikel tersuspensi menyerap dan memantulkan cahaya, sehingga hanya sedikit cahaya yang dapat mencapai dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan air mengalami kesulitan untuk melakukan fotosintesis secara optimal. Proses fotosintesis yang terganggu akan berdampak pada penurunan produksi oksigen dalam air, yang sangat dibutuhkan oleh organisme akuatik untuk bernapas.
Penurunan Kadar Oksigen Terlarut
Fotosintesis adalah sumber utama oksigen di dalam air, dan ketika proses ini terganggu oleh kekeruhan, kadar oksigen terlarut dalam air akan menurun. Oksigen terlarut sangat penting untuk kehidupan akuatik karena banyak organisme air, seperti ikan dan invertebrata, bergantung pada oksigen untuk bertahan hidup. Penurunan kadar oksigen terlarut dapat menyebabkan kondisi hipoksia, yaitu kondisi di mana kadar oksigen sangat rendah, yang dapat mengakibatkan kematian massal organisme akuatik. Selain itu, kondisi oksigen rendah juga dapat mempercepat pembusukan bahan organik di dalam air, yang selanjutnya dapat meningkatkan kadar nutrien seperti nitrogen dan fosfor, memicu eutrofikasi, dan memperburuk kualitas air.
Indikasi Banyaknya Partikel Tersuspensi
Kekeruhan juga merupakan indikasi dari banyaknya partikel tersuspensi di dalam air. Partikel-partikel ini bisa berupa sedimen, bahan organik, mikroplastik, dan polutan lainnya. Jika kandungan partikel tersuspensi ini melebihi batas yang dapat diterima, air akan menjadi tidak layak untuk digunakan atau digunakan. Partikel tersuspensi tidak hanya mengganggu estetika air, tetapi juga dapat membawa patogen dan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia dan hewan.
Pengaruh Terhadap Ekosistem Perairan
Selain berdampak pada kualitas air secara langsung, kekeruhan juga memiliki pengaruh besar terhadap ekosistem perairan. Partikel-partikel tersuspensi dapat menutupi dasar perairan, mengganggu habitat organisme bentik seperti udang dan cacing yang hidup di dasar. Selain itu, sedimen yang mengendap dapat merusak tempat pemijahan ikan dan mengganggu siklus reproduksi mereka. Organisme akuatik yang bergantung pada penglihatan untuk berburu, seperti ikan predator, juga akan kesulitan mencari makanan dalam kondisi air yang keruh. Semua faktor ini bersama-sama menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem perairan.
Mengapa Kekeruhan Dapat Menurunkan Kualitas Air?
Kekeruhan adalah kondisi di mana air menjadi tidak jernih karena adanya partikel-partikel tersuspensi yang mengapung di dalamnya. Kekeruhan dalam air merupakan indikator penting dari kualitas air, baik untuk keperluan rumah tangga, industri, maupun ekosistem perairan. Kekeruhan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti sedimen, bahan organik, mikroorganisme, dan polutan lainnya. Kekeruhan memiliki dampak signifikan terhadap kualitas air, salah satunya adalah menghambat masuknya cahaya ke dalam air. Kondisi ini menyebabkan tumbuhan air terhambat dalam proses fotosintesis sehingga menurunkan kadar oksigen terlarut (dissolved oxygen) dalam air.
Hambatan Masuknya Cahaya ke Dalam Air
Salah satu efek utama kekeruhan adalah menghalangi penetrasi cahaya matahari ke dalam air. Cahaya matahari sangat penting bagi tumbuhan air untuk melakukan fotosintesis, proses di mana tumbuhan menghasilkan energi dengan bantuan cahaya. Dalam kondisi air yang keruh, partikel-partikel tersuspensi menyerap dan memantulkan cahaya, sehingga hanya sedikit cahaya yang dapat mencapai dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan air mengalami kesulitan untuk melakukan fotosintesis secara optimal. Proses fotosintesis yang terganggu akan berdampak pada penurunan produksi oksigen dalam air, yang sangat dibutuhkan oleh organisme akuatik untuk bernapas.
Penurunan Kadar Oksigen Terlarut
Fotosintesis adalah sumber utama oksigen di dalam air, dan ketika proses ini terganggu oleh kekeruhan, kadar oksigen terlarut dalam air akan menurun. Oksigen terlarut sangat penting untuk kehidupan akuatik karena banyak organisme air, seperti ikan dan invertebrata, bergantung pada oksigen untuk bertahan hidup. Penurunan kadar oksigen terlarut dapat menyebabkan kondisi hipoksia, yaitu kondisi di mana kadar oksigen sangat rendah, yang dapat mengakibatkan kematian massal organisme akuatik. Selain itu, kondisi oksigen rendah juga dapat mempercepat pembusukan bahan organik di dalam air, yang selanjutnya dapat meningkatkan kadar nutrien seperti nitrogen dan fosfor, memicu eutrofikasi, dan memperburuk kualitas air.
Indikasi Banyaknya Partikel Tersuspensi
Kekeruhan juga merupakan indikasi dari banyaknya partikel tersuspensi di dalam air. Partikel-partikel ini bisa berupa sedimen, bahan organik, mikroplastik, dan polutan lainnya. Jika kandungan partikel tersuspensi ini melebihi batas yang dapat diterima, air akan menjadi tidak layak untuk digunakan atau digunakan. Partikel tersuspensi tidak hanya mengganggu estetika air, tetapi juga dapat membawa patogen dan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia dan hewan.
Pengaruh Terhadap Ekosistem Perairan
Selain berdampak pada kualitas air secara langsung, kekeruhan juga memiliki pengaruh besar terhadap ekosistem perairan. Partikel-partikel tersuspensi dapat menutupi dasar perairan, mengganggu habitat organisme bentik seperti udang dan cacing yang hidup di dasar. Selain itu, sedimen yang mengendap dapat merusak tempat pemijahan ikan dan mengganggu siklus reproduksi mereka. Organisme akuatik yang bergantung pada penglihatan untuk berburu, seperti ikan predator, juga akan kesulitan mencari makanan dalam kondisi air yang keruh. Semua faktor ini bersama-sama menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem perairan.
Apa itu NTU pada Air?
NTU atau Nephelometric Turbidity Unit adalah satuan yang digunakan untuk mengukur kekeruhan air. Kekeruhan merupakan salah satu parameter penting dalam penilaian kualitas air, baik untuk keperluan rumah tangga, industri, maupun lingkungan. Semakin tinggi nilai NTU, semakin keruh air tersebut, yang menunjukkan banyaknya partikel tersuspensi di dalamnya. Partikel-partikel ini bisa berupa tanah liat, lumpur, bahan organik, mikroorganisme, atau bahan kimia yang tidak larut dalam air. Kekeruhan dapat mempengaruhi estetika air, kesehatan, serta ekosistem perairan.
Prinsip Pengukuran NTU
Pengukuran NTU dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut turbidimeter atau nefelometer. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip hamburan cahaya. Ketika sinar cahaya dipancarkan ke dalam sampel air, partikel-partikel tersuspensi akan menghamburkan cahaya tersebut. Nefelometer kemudian mengukur intensitas cahaya yang terhambur dan mengonversinya menjadi nilai NTU. Semakin banyak partikel yang ada di dalam air, semakin banyak cahaya yang terhambur, dan semakin tinggi nilai NTU yang terbaca.
Pentingnya Pengukuran NTU
Pengukuran kekeruhan air menggunakan NTU sangat penting dalam berbagai aspek. Dalam konteks air, kekeruhan yang tinggi dapat menjadi indikator adanya kontaminasi oleh mikroorganisme patogen. Partikel tersuspensi dapat melindungi mikroorganisme ini dari proses disinfeksi, sehingga air yang terlihat keruh mungkin tidak aman untuk digunakan. Oleh karena itu, banyak standar kualitas air yang menetapkan batas maksimal kekeruhan, misalnya WHO merekomendasikan bahwa air sebaiknya memiliki nilai NTU kurang dari 1.
Kekeruhan dalam Lingkungan Perairan
Dalam ekosistem perairan, kekeruhan juga memainkan peran penting. Air yang keruh dapat menghalangi penetrasi cahaya matahari, yang diperlukan oleh tumbuhan air untuk fotosintesis. Hal ini dapat mengganggu produktivitas primer di perairan dan menurunkan kadar oksigen terlarut yang diperlukan oleh organisme akuatik. Selain itu, partikel-partikel tersuspensi yang menyebabkan kekeruhan dapat menutupi dasar perairan, mengganggu habitat organisme bentik, dan merusak tempat pemijahan ikan.
Faktor-faktor Penyebab Kekeruhan
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kekeruhan dalam air. Beberapa di antaranya termasuk erosi tanah yang disebabkan oleh curah hujan tinggi, aktivitas manusia seperti konstruksi dan pertanian, serta pelepasan limbah industri dan domestik. Sedimen yang tererosi dari tanah pertanian dan konstruksi sering kali masuk ke badan air melalui aliran permukaan, meningkatkan kekeruhan. Limbah industri yang tidak diolah dengan baik juga dapat mengandung partikel tersuspensi yang memperburuk kondisi ini.
Standar Kekeruhan
Berbagai badan regulasi di seluruh dunia menetapkan standar untuk kekeruhan air, baik untuk keperluan air maupun lingkungan. Sebagai contoh, di Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air menetapkan bahwa kekeruhan air tidak boleh melebihi 5 NTU. Standar ini bertujuan bahwa air aman dan layak digunakan. Untuk air lingkungan, standar yang berbeda dapat diterapkan tergantung pada penggunaan dan kondisi spesifik dari badan air tersebut.
Dengan memahami apa itu NTU dan pentingnya pengukuran kekeruhan, kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk kualitas air dan melindungi kesehatan serta ekosistem perairan. Pengelolaan yang baik terhadap sumber daya air akan bahwa air tetap bersih, jernih, dan aman untuk berbagai keperluan.
Bagaimana Standar Kualitas Air yang Bersih?
Standar kualitas air yang bersih sangat penting untuk kesehatan bagi penggunaan manusia serta untuk ekosistem perairan. Air bersih harus memenuhi beberapa kriteria utama yang meliputi kejernihan, nilai kekeruhan (NTU), rasa, dan bau. Memahami dan menerapkan standar ini sangat krusial dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari kebutuhan rumah tangga, industri, hingga pertanian.
Kejernihan Air
Kejernihan adalah salah satu indikator utama dari kualitas air. Air yang bersih harus terlihat jernih, tidak berwarna, dan bebas dari partikel tersuspensi yang dapat membuatnya terlihat keruh. Kejernihan air penting karena partikel-partikel yang menyebabkan kekeruhan bisa menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme patogen yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Selain itu, air yang jernih lebih disukai secara estetika dan lebih mudah diterima untuk penggunaan sehari-hari.
Nilai NTU di Bawah 5
NTU atau Nephelometric Turbidity Unit adalah satuan yang digunakan untuk mengukur kekeruhan air. Menurut standar internasional dan nasional, air yang layak digunakan harus memiliki nilai kekeruhan di bawah 5 NTU. Nilai ini menunjukkan bahwa jumlah partikel tersuspensi dalam air sangat rendah, sehingga air tersebut aman dan berkualitas tinggi. Kekeruhan yang rendah juga berarti proses disinfeksi seperti klorinasi akan lebih efektif karena tidak ada banyak partikel yang dapat melindungi mikroorganisme dari proses ini.
Rasa Tawar
Salah satu tanda air bersih adalah rasanya yang tawar. Air yang layak digunakan tidak boleh memiliki rasa yang aneh atau tidak sedap. Rasa tawar menunjukkan bahwa air tersebut bebas dari kontaminan kimia atau mineral berlebih yang dapat memberikan rasa tidak enak. Air dengan rasa yang aneh bisa jadi mengandung bahan kimia berbahaya atau polutan yang tidak diinginkan.
Tidak Memiliki Bau
Selain kejernihan dan rasa, bau juga menjadi indikator penting dari kualitas air. Air bersih harus tidak memiliki bau yang menyengat atau tidak sedap. Bau pada air bisa berasal dari kontaminasi oleh bahan organik, polutan kimia, atau mikroorganisme. Bau yang tidak sedap menunjukkan adanya masalah kualitas air yang perlu segera ditangani. Air yang berbau biasanya tidak nyaman untuk digunakan dan bisa menjadi tanda adanya risiko kesehatan.
Komponen Lain dalam Standar Kualitas Air
Selain kejernihan, nilai NTU, rasa, dan bau, ada beberapa komponen lain yang juga penting dalam standar kualitas air. Konsentrasi zat kimia seperti pestisida, herbisida, dan deterjen juga harus minimal. Parameter mikrobiologis seperti keberadaan bakteri E. coli dan coliform juga harus diperhatikan, karena keberadaan bakteri ini menunjukkan adanya kontaminasi feses yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Standar Kualitas Air
Memenuhi standar kualitas air memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak. Pengelolaan sumber air yang baik, termasuk perlindungan terhadap pencemaran, pengolahan air yang efektif, dan edukasi masyarakat tentang pentingnya kebersihan sumber air, semuanya berkontribusi terhadap penyediaan air bersih. Selain itu, teknologi pengolahan air yang canggih, seperti filtrasi, koagulasi, flokulasi, dan disinfeksi, juga memainkan peran penting dalam air memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
Ady Water Jual Pasir Silika: Solusi untuk Mengatasi Air Keruh
Ady Water adalah perusahaan terkemuka yang menyediakan berbagai solusi pengolahan air untuk memenuhi kebutuhan Anda. Salah satu produk unggulan kami adalah pasir silika, yang merupakan solusi efektif untuk mengatasi masalah air keruh. Pasir silika digunakan sebagai media filter dalam sistem penyaringan air, membantu menghilangkan partikel-partikel tersuspensi yang menyebabkan kekeruhan. Dengan pasir silika dari Ady Water, Anda dapat bahwa air yang Anda gunakan menjadi lebih jernih dan berkualitas tinggi.
Manfaat Pasir Silika dalam Penyaringan Air
Pasir silika memiliki banyak manfaat dalam proses penyaringan air. Pasir silika memiliki kemampuan untuk menangkap partikel-partikel kecil yang tidak dapat dihilangkan oleh proses penyaringan biasa. Hal ini karena pasir silika memiliki porositas yang tinggi, memungkinkan air mengalir melaluinya sambil menyaring partikel tersuspensi. Selain itu, pasir silika juga tahan terhadap tekanan dan suhu tinggi, sehingga dapat digunakan dalam berbagai kondisi operasional. Dengan menggunakan pasir silika, Anda dapat meningkatkan kejernihan air secara signifikan, membuatnya lebih aman untuk digunakan.
Solusi untuk Masalah Air Lainnya
Tidak hanya mengatasi masalah air keruh, Ady Water juga menyediakan berbagai media filter air lainnya untuk mengatasi berbagai masalah kualitas air. Kami memahami bahwa setiap masalah air memerlukan solusi yang spesifik, dan oleh karena itu, kami menawarkan berbagai pilihan media filter yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Mengatasi Air Kuning
Air kuning biasanya disebabkan oleh kandungan besi dan mangan yang tinggi. Untuk mengatasi masalah ini, Ady Water menyediakan media filter seperti manganese greensand atau pasir aktif, yang efektif dalam menghilangkan besi dan mangan dari air. Dengan menggunakan media filter ini, Anda dapat mengubah air kuning menjadi jernih dan layak untuk digunakan.
Menghilangkan Bau Telur Busuk
Bau telur busuk dalam air biasanya disebabkan oleh keberadaan hidrogen sulfida (H2S). Ady Water menawarkan media filter seperti activated carbon atau karbon aktif yang efektif dalam menghilangkan bau tidak sedap ini. Media filter ini bekerja dengan mengoksidasi dan menyerap hidrogen sulfida, sehingga air yang dihasilkan bebas dari bau telur busuk.
Mengatasi Bau Comberan
Bau comberan sering kali disebabkan oleh keberadaan bahan organik dan mikroorganisme dalam air. Untuk mengatasi masalah ini, Ady Water menyediakan media filter seperti karbon aktif. Media filter ini mampu menyerap bahan organik dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme, sehingga air menjadi bersih dan bebas dari bau comberan.
Menghilangkan Bau Besi
Bau besi dalam air disebabkan oleh oksidasi besi yang ada dalam air. Media filter seperti karbon aktif dapat mengatasi masalah ini dengan efektif. Media ini bekerja dengan mengoksidasi besi dan mengendapkannya, sehingga bau besi dalam air dapat dihilangkan. Dengan menggunakan media filter dari Ady Water, Anda dapat bahwa air yang Anda gunakan bebas dari bau besi.
Keunggulan Produk Ady Water
Ady Water tidak hanya menyediakan produk-produk berkualitas tinggi, tetapi juga menawarkan layanan yang lengkap untuk kepuasan pelanggan. Produk kami dilengkapi dengan dokumentasi lengkap seperti MSDS, Sertifikat Halal, dan hasil uji lab dari Sucofindo. Selain itu, kami juga menyediakan layanan konsultasi untuk membantu Anda memilih produk yang tepat sesuai dengan kebutuhan Anda. Dengan jaringan distribusi yang luas, kami dapat mengirim produk ke seluruh Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil.
Ady Water, supplier produk: [Pasir Silika]
Jangan lewatkan kesempatan untuk memastikan kebutuhan rumah tangga atau industri Anda terpenuhi melalui produk-produk berkualitas dari Ady Water.
Hubungi kami di:
- Kontak WA sales: [0821 2742 4060]
- Email: adywater@gmail.com
Produk Ady Water meliputi
- Pasir Silika / Pasir Kuarsa
- Karbon Aktif / Arang Aktif
- Pasir Aktif
- Pasir MGS
- Pasir Zeolit
- Pasir Antrasit
- Pasir Garnet
- Tawas
- PAC
- Tabung Filter Air
- Lampu UV Sterilisasi Air
- Ozone Generator
- Molecular Sieve dan Carbon Molecular Sieve
- Activated Alumina
- Katalis Desulfurisasi
- Ceramic Ball
Dan jika Bapak Ibu ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk Ady Water, silahkan cek katalog kami di link berikut ini.
Catalog
Tags : Pasir Silika
Ady Water
ADY WATER
Konsultasi Gratis dengan para sales kami untuk menemukan solusi yang paling tepat untuk kebutuhan Bapak Ibu
- Ady Water
- Jalan Mande Raya No. 26, RT/RW 01/02 Cikadut-Cicaheum, Bandung 40194
- Jalan Tanah Merdeka No. 80B, RT.15/RW.5 Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur 13830
- Jalan Kemanggisan Pulo 1, No. 4, RT/RW 01/08, Kelurahan Pal Merah, Kecamatan Pal Merah, Jakarta Barat, 11480
- Kupang Panjaan I No.18, DR. Soetomo, Kec. Tegalsari, Kota SBY, Jawa Timur 60264
- 022 723 8019